Menu

Mode Gelap
OJK Dorong Industri Jasa Keuangan Kian Tangguh Hadapi Gejolak Ekonomi Nilai Ekspor Bengkulu Merosot Tajam pada Oktober 2025 Kerugian Keuangan Ilegal di Bengkulu Capai Rp32,58 Miliar Bank Indonesia Bengkulu Paparkan Arah Ekonomi 2026 dalam PTBI 2025 Pemprov Lampung-Bengkulu MoU Pengembangan Ekonomi Inklusif Beras Klewer Seluma Segera Didaftarkan dalam Indikasi Geografis

Ekonomi

Nilai Ekspor Bengkulu Merosot Tajam pada Oktober 2025

badge-check


					Nilai Ekspor Bengkulu Merosot Tajam pada Oktober 2025 Perbesar

Bengkulu – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu melaporkan penurunan signifikan pada kinerja ekspor daerah sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Total nilai ekspor tercatat hanya US$83,95 juta, anjlok 45,72 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2024 yang mencapai US$154,66 juta.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, MT, menjelaskan bahwa pelemahan ekspor terutama disebabkan oleh penurunan pada kelompok nonmigas.

“Ekspor industri pengolahan turun 22,98 persen, dari US$10,21 juta menjadi US$7,86 juta. Sementara sektor pertambangan dan lainnya merosot 47,97 persen, dari US$143,56 juta menjadi US$74,69 juta,” ujar Win Rizal dalam Berita Resmi Statistik Edisi Desember 2025.

Meski demikian, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan justru mengalami peningkatan. Nilai ekspornya naik 56,78 persen, dari US$0,89 juta menjadi US$1,39 juta.

Total ekspor Bengkulu pada Oktober 2025 tercatat sebesar US$6,46 juta, turun 49,91 persen dibanding September 2025 yang mencapai US$12,90 juta. Jika dibandingkan dengan Oktober 2024 yang mencatat nilai ekspor US$20,42 juta, penurunan tahun-ke-tahun bahkan mencapai 68,37 persen.

Penurunan paling tajam berasal dari komoditas utama Bengkulu, yaitu batubara, yang turun 69,93 persen dari US$19,87 juta menjadi US$5,98 juta. Komoditas karet juga mengalami penurunan 35,15 persen, dari US$0,53 juta menjadi US$0,34 juta.

“Untuk komoditas lainnya, justru terjadi kenaikan signifikan dari US$0,01 juta menjadi US$0,14 juta atau naik 1.092,92 persen,” tambah Win Rizal.

Pada Oktober 2025, Bengkulu tidak melakukan ekspor lintah seperti periode sebelumnya. Komoditas yang masih diekspor mencakup batubara, gaharu, karet, serangga, batu kerikil alam, kayu olahan, jam dan arloji beserta komponennya, serta paket pos lainnya.

Penurunan ekspor ini menjadi perhatian karena menyangkut performa perekonomian daerah yang sangat bergantung pada komoditas sektor primer. Pemerintah daerah dan pelaku usaha pun diharapkan dapat memperluas pasar sekaligus mendorong diversifikasi komoditas untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.

Baca Lainnya

OJK Dorong Industri Jasa Keuangan Kian Tangguh Hadapi Gejolak Ekonomi

6 Desember 2025 - 10:00 WIB

TPID Bengkulu Gelar Pasar Murah Sambut Nataru

1 Desember 2025 - 12:35 WIB

Kerugian Keuangan Ilegal di Bengkulu Capai Rp32,58 Miliar

28 November 2025 - 16:18 WIB

Bank Indonesia Bengkulu Paparkan Arah Ekonomi 2026 dalam PTBI 2025

28 November 2025 - 16:14 WIB

Wagub Mian Paparkan Target Ekonomi Bengkulu Lewat Penguatan UMKM

26 November 2025 - 13:32 WIB

Trending di Daerah