Bengkulu – Dukungan masyarakat Bengkulu terhadap korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus mengalir. JNE Bengkulu melaporkan bahwa program pengiriman donasi gratis yang mereka buka sejak awal Desember telah mendapat respons luar biasa.
Hingga Minggu (7/12/2025), total bantuan yang terkumpul dari warga Bengkulu mencapai hampir 2 ton, terdiri dari pakaian layak pakai hingga berbagai jenis makanan kering. Seluruh paket donasi tersebut akan dikirimkan ke wilayah terdampak melalui fasilitas pengiriman gratis yang disediakan JNE sampai 10 Desember 2025.
Asisten Manager JNE Bengkulu sekaligus Ketua Asperindo Bengkulu, Dicky Zulyadi, menyampaikan bahwa antusias warga terlihat meningkat setiap harinya.
“Sejak dibuka, bantuan terus berdatangan. Sampai hari ini sudah mendekati 2 ton untuk korban bencana di Medan, Aceh, dan Padang. Warga banyak mengirim pakaian dan bahan pangan,” ujar Dicky.
Dicky menjelaskan stok pakaian yang masuk sudah sangat melimpah. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengutamakan pengiriman makanan kering seperti mie instan, biskuit, dan produk tahan lama lainnya.
“Kebutuhan makanan di lokasi pengungsian cukup besar. Jadi kami sarankan donatur lebih memprioritaskan makanan kering,” jelasnya.
Bantuan yang telah terkumpul di kantor JNE Bengkulu langsung diberangkatkan setiap sore melalui dua jalur distribusi. Paket bantuan tujuan Medan dan Aceh dikirim lewat Palembang, sedangkan bantuan untuk Padang diangkut melalui jalur Mukomuko.
“Begitu barang masuk, kami langsung proses dan kirimkan pada hari yang sama,” tambah Dicky.
Program pengiriman donasi gratis ini berlaku di seluruh Indonesia melalui kantor cabang utama JNE dan titik layanan drop point. Setiap paket donasi dibatasi maksimal 10 kilogram untuk memudahkan proses sorting dan pengiriman.
JNE berharap layanan ini dapat mempercepat penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di sebagian wilayah Sumatera.







