Bengkulu — Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menggandeng Universitas Bengkulu (Unib) dalam upaya mempercepat kemajuan daerah dan menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis membangun ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi.
Pertemuan antara Gubernur Helmi Hasan dan Rektor Unib, Dr. Indra Cahyadinata, berlangsung pada Senin pagi (10/11/2025) di Balai Raya Semarak. Keduanya membahas sejumlah agenda kolaborasi lintas sektor yang dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademik.
Rektor Indra Cahyadinata menegaskan, pertemuan ini menjadi momentum penting mempererat kemitraan antara Unib dan Pemerintah Provinsi Bengkulu. “Kami siap bermitra, berkolaborasi, dan bersinergi untuk mendorong kemajuan bersama, terutama di bidang pendidikan, riset, serta pengembangan kebijakan strategis berbasis ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir para wakil rektor, dekan dari delapan fakultas, dan kepala biro Unib. Mereka mendengarkan langsung arahan Gubernur terkait arah kebijakan pembangunan daerah yang bisa dikaji dan dikembangkan oleh kalangan akademisi. Salah satu topik utama yang dibahas ialah pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unib di kawasan Padang Harapan, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Selain itu, Prof. Indra menyampaikan apresiasi atas hibah lahan eks Transito di Jalan WR. Supratman yang telah diserahkan oleh Gubernur Helmi Hasan bertepatan dengan Dies Natalis Unib 2025. Lahan tersebut dimanfaatkan sebagai fasilitas laboratorium praktik Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mendukung kegiatan akademik dan pengabdian masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Helmi Hasan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan yang cerdas dan berkelanjutan. “Pemerintah dan Unib harus terus bersinergi untuk melahirkan inovasi dan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Helmi Hasan juga mengusulkan pembentukan Tim Kecil untuk merumuskan program strategis bersama yang dapat segera dijalankan, terutama dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi daerah hingga 8 persen. Ia mendorong Unib untuk berperan aktif memberikan kajian ilmiah bagi program strategis pemerintah, mulai dari ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, pengelolaan Pulau Enggano, hingga pengembangan ekonomi pesisir dan wilayah pinggiran hutan.
“Banyak potensi daerah yang bisa kita kembangkan untuk bantu rakyat. Tapi semua harus berbasis kajian agar langkah pembangunan lebih tepat dan berdampak nyata,” tegas Gubernur Helmi Hasan.












