Jakarta – PT Bank BCA Syariah mencatat laba bersih Rp154,17 miliar hingga akhir kuartal III/2025, tumbuh 15,57% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp133,40 miliar. Kenaikan laba ini didorong pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 11,40% YoY menjadi Rp615,19 miliar dari sebelumnya Rp552,25 miliar.
Penyaluran dana menjadi penopang utama pertumbuhan pendapatan. Hingga September 2025, pendapatan dari penyaluran dana mencapai Rp953,83 miliar, meningkat 18,41% dari Rp805,54 miliar pada kuartal III/2024. Pada saat yang sama, bagi hasil untuk pemilik dana investasi juga naik 33,70% YoY menjadi Rp338,63 miliar.
Sementara itu, beban operasional lainnya turut meningkat. Total beban operasional tercatat Rp415,95 miliar, naik 9,78% YoY. Komponen beban promosi menjadi salah satu yang paling naik signifikan, tumbuh 43,68% menjadi Rp19,91 miliar. Beban lainnya juga bertambah 13,21% YoY menjadi Rp182,21 miliar.
Dengan kondisi tersebut, laba operasional BCA Syariah mencapai Rp199,24 miliar, tumbuh 14,92% YoY dari Rp173,37 miliar. Adapun rugi non-operasional turun menjadi Rp1,58 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp2,34 miliar.
Di sisi intermediasi, pembiayaan bagi hasil tumbuh 15,41% YoY dari Rp7,68 triliun menjadi Rp8,86 triliun. Dana simpanan wadiah juga naik 7,00% YoY menjadi Rp3,34 triliun.
Beberapa indikator keuangan mengalami perubahan. Rasio KPMM turun dari 31,56% menjadi 28,09%. NPF gross naik dari 1,37% menjadi 1,64%, dan NPF net naik dari 0,09% menjadi 0,21%. Net Operation Margin (NOM) tercatat menyusut menjadi 1,57% dari sebelumnya 1,63%. Sementara BOPO sedikit membaik dari 80,05% menjadi 80,00%.












